Setiap
orang, apapun statusnya, termasuk karyawan pernah kecewa. Di dalam dunia kerja
kekecewaan yang dialami karyawan bisa menyangkut beban pekerjaan yang
ditanganinya, kinerja, kompensasi, penghargaan akan karir, dan masalah
individu. Kondisi seperti itu antara lain dapat dilihat dari gerak gerik bahasa
tubuhnya. Biasanya pakaian yang dikenakan tidak rapi dan rambut acak-acakan.
Kalau diajak bicara raut wajahnya kerap tampak dingin, dan tatapan mata yang
kosong. Selain itu dia sering menundukkan kepala, tidak berani menatap muka
lawan bicara, dan gelisah. Volume suara ketika bicara pun sangat rendah,
tersendat-sendat dan datar-datar saja. Pokoknya sering sulit dimengerti.
Kekecewaan
tentang sesuatu bisa berlangsung relatif dalam jangka pendek dan bisa panjang.
Kalau pendek maka cenderung bisa cepat diselesaikan. Hal ini karena faktor
penyebabnya pun relatif sederhana. Sebaliknya kalau faktor timbulnya kekecewaan
semakin kompleks maka bakal berubah menjadi berlarut-larut. Dengan demikian
pendekatan yang diterapkan manajer dalam memerkecil kekecewaan karyawan sangat
bergantung pada jenis dan bobot masalah yang dihadapi karyawan. Begitu pula
sangat bergantung pada keterkaitan sisi kekecewaan dengan lingkup pekerjaan dan
kinerja perusahaan. Artinya semakin kompleks kekecewaan karyawan semakin
holistik dan komprehensif pendekatan yang diambil.
Rasa
kecewa merupakan fenomena kejiwaan seseorang. Kalau tidak diatasi yang
bersangkutan akan mengalami gangguan kejiwaan yang semakin parah berupa stres
dan depresi.
Stress
adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk
ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat
membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada
dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental.
Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena
stress, disebut strain.
Coba
anda ingat-ingat kembali berapa banyak orang yang anda jumpai mengatakan bahwa
mereka sedang mengalami stress atau mungkin anda sendiri sedang mengalaminya? Stress
bukan suatu penyakit, tetapi jika anda tidak dapat mengatasinya dalam waktu
tertentu, anda akan terkena banyak masalah kesehatan.
Beberapa
hal utama yang dapat menyebabkan stress di tempat kerja :
·
Kondisi
kerja yang selalu berada di bawah tekanan
·
Ketidakjelasan
tugas yang diberikan
·
Permintaan
yang sangat tinggi
·
Kurangnya
perencanaan kerja
·
Adanya
ancaman di kalangan karyawan
·
Teriakan
dan makian para konsumen
·
Teman
kerja yang selalu mengganggu
·
Ketidaknyamanan
fisik, seperti suara mesin yang ribut, ventilasi yang kurang dsb.
· dan
yang paling buruk, tidak adanya perbaikan untuk mengatasi masalah-masalah
diatas.
Hal-hal
ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan fisik dan mental seperti : depresi,
gelisah, gugup, tidak dapat fokus untuk waktu yang lama dan keletihan yang
berkepanjangan.
Jika ada hal-hal diatas yang anda rasakan …. hmmm, saya rasa anda perlu segera merubah aktivitas anda sehari-hari baik di tempat kerja maupun di hidup anda secara keseluruhan.
Berikut adalah cara mengatasi stress di tempat kerja :
1.
Rencanakan
dengan baik aktivitas anda : apa, mengapa, bagaimana, kapan dan siapa yang
bertanggung jawab terhadap tugas-tugas. Penting sekali untuk membuat
perencanaan bukan hanya jangka panjang tapi juga jangka pendek (rencana
bulanan, rencana harian).
2.
Pastinya
anda di masa lalu pernah mengalami masalah-masalah di tempat kerja. Coba
ingat-ingat kembali adakah cara-cara yang dapat anda gunakan untuk mengatasi
masalah yang anda hadapi saat ini.
3.
Ikutlah
membangun iklim kerja yang menyenangkan, yaitu dengan bersikap terbuka dan
berkomunikasi dengan sesama rekan kerja.
4.
Pastikan
anda mengerti terhadap tugas dan tanggung jawab anda, serta jangan ragu untuk
bertanya.
5.
Lakukan
beberapa kali break untuk beberapa menit selama anda bekerja. Santai dan JANGAN
MELAKUKAN APAPUN. Ambil nafas dalam-dalam.
6.
Miliki
sikap toleransi kepada sesama rekan kerja. Ingatlah bahwa masing-masing orang
adalah pribadi yang unik, sebagai contoh : beberapa orang justru berprestasi
lebih baik di bawah tekanan sementara sebagian yang lain membutuhkan waktu
lebih banyak untuk menyelesaikan pekerjaannya.
7.
Delegasikan
sebagian tanggung jawab anda kepada anak buah anda.
8.
Pertahankan
semangat tim anda, misalnya dengan melakukan perayaan-perayaan kecil,
berolahraga atau berekreasi bersama.
9.
Sediakan
lingkungan kerja yang baik. Minimalkan gangguan-gangguan seperti suara,
ventilasi, cahaya dan suhu.
Ketahuilah bahwa setiap orang mempunyai kecendrungan
untuk mengalami stress dengan cara yang berbeda. Sebetulnya mengendalikan
stress tidak sesulit seperti yang dipikirkan, ini hanya masalah bagaimana kita
melihat sesuatu dari sudut yang berbeda...
Benar sekali mbak, salm kenal mbak..:)
BalasHapusTombo stres mungkin bisa di obati dengan tombo Ati, iku ono limo perkoro..:D
Salam kenal juga mas... :)
BalasHapusmungkin orang-orang yang stress kebanyakan rasa kecewa yang mendalam dan tidak bisa mengendalikan dan tidak tahu cara mengatasi stress tersebut...
Stress dapat diobati oleh orang itu sendiri dengan cara mengelola dan tahu cara mengatasi stress tersebut. serta mengetahui macam/jenis stress....