SU’UDZON
A.PENGERTIAN
SU’UDZON
1.Menurut bahasa
Suu’udzan berasal dari bahasa
Arab,yaitu as-suu’u dan adz-dzonn.as-suu’u artinya semua yang buruk,atau Semua
yang menjadikan manusia takut, baik dari urusan dunia maupun urusan
akhirat.sedangkan adz-dzonn artinya ragu,menyangka,tahu yang tidak yakin atau
yakin.
2.menurut istilah
Su’udzon menurut istilah ialah
prasangka yang menjadikan seseorang mensifati orang lain dengan sifat yang
tidak disukainya tanpa dalil.
B.SU,UDZAN DALAM PANDANGAN ISLAM
a. Haram
1. Su’udzon kepada Allah.
Allah berfirman: “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang- orang yang di muka bumi ini, niscaya
mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. mereka tidak lain hanyalah
mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap
Allah)” (QS 6: 116)
2. Su’udzon kepada Rasul
3. Su’udzon kepada orang-orang Mukmin yang dikenal dengan kebaikannya. Allah
berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah berdosa.” (49: 12)
b. Wajib.
1. Wajib su’udzon kepada
orang kafir yang terang-terangan dengan kekufurannya dan permusuhannya kepada
Allah, Rasulullah dan orang-orang Mukmin yang shaleh. Allah berfirman:
“Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan
orang-orang musyrikin), padahal jika mereka memperoleh kemenangan terhadap
kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak
(pula mengindahkan) perjanjian. mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya,
sedang hatinya menolak. dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik
(Tidak menepati perjanjian).” (QS 9: 8)
2. Su’udzon kepada orang Muslim yang dikenal terang-terangan berbuat maksiat,
menghalangi jalan Allah dan tidak komitmen terhadap Islam.
C.CARA MENGHILANGKAN SU’UDZAN
1. Paksakan untuk
husnudzan minimal 72 kali dalam sehari
Husnudzan adalah kebiasaan baik,dan kebiasaan baik akan menghilangkan
kebiasaan buruk.
2. Tinggalkan asupan negatif
Agar kebiasaan su-udzan berangsur hilang,maka tinggalkan asupan negatif
kepada diri kita ,misalnya televisi.karna berita dan informasi di televisi 99%
adalah kebohongan,dan 1% meragukan.selain itu kita juga harus meninggalkan
gibah,gosip,dan berita buruk.karena hal itu akan membuat pikiran atau prasangka
kita menjadi buruk.
3. Merubah kata-kata yang diucapkan
Misalnya:- BERAT menjadi TIDAK RINGA
-SUSAH
menjadi TIDAK MUDAH
4. Ubah kata-kata
berenergi rendah ke energi tinggi
Misalnya: Lumayan → Bagus → hebat → Luarbiasa →Dahsyat
5. Bertanya pada diri sendiri
Misalnya: saya ingin dikenang sabagai apa?
Jawab: saya ingin dikenang sebagai
ahli ibadah.
Dengan begitu kita tidak akan su’udzan kepada diri kita dan juga kepada
Alloh.
6. Dzikir kepada Alloh(dimana pun,kapan pun dan dalam komdisi apa pun.
7.
Menikmati sholat
kita(khusu’)
HUSNUDZAN
A.PENGERTIAN HUSNUDZON
Husnuzan secara bahasa berarti “berbaik
sangka” lawan katanya adalah su’uzan
yang berarti berburuk sangka . Husnuzan
adalah cara pandang seseorang yang membuatnya melihat segala sesuatu secara
positif, seorang yang memiliki sikap husnuzan akan mepertimbangkan segala
sesuatu dengan pikiran jernih, pikiran dan hatinya bersih dari prasangka yang
belum tentu kebenaranya.
B. MACAM-MACAM
HUSNUZAN
1. Husnuzan Kepada
Alloh
Salah satu sifat terpuji yang harus
tertanam pada diri kita adalah sifat husnuzan kepada Allah, sikap ini
ditunjukan dengan selalu berbaik sangka atas segala kehendak allah terhadap
kita selaku hamba-Nya.karen kita tahu apa
rancana kita tapi kita tidak tahu apa yang Alloh rencanakan kepada kita,dan
rencana Alloh itu salalubaik.
Kita harus selalu berpikir optimis,dan yakin bahwa rahmat dan
karunia yang diberikan Alloh kepada kita tidak akan pernah putus. Sebagaimana
Firman Allah Swt :
وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ
“Dan rahnat ku
meliputi segala sesuatu” (Q.S.Al-A’raf : 156)
sebab semua yang
diberikan oleh Alloh, baik berupa kenikmatan maupun cobaan tentu mengandung
banyak hikmah dan kebaikan. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam sebuah Hadits
Qudis yang artinya:
“Selalu menuruti
sangkaan hamba ku terhadap diriku jika ia berprasangka baik maka akan
mendapatkan kebaikan dan jika ia berprasangka buruk maka akan mendapatkan
leburukan” (H.R.at-Tabrani dan Ibnu Hiban).
2. Husnuzan terhadap
Diri Sendiri
Perilaku husnuzan terhadap diri sendiri
artinya adalah berperasangka baik terhadap kemampuan yang dimilki oleh diri
kita sendiri. Dengan kata lain, senantiasa percaya diri dan tidak merasa rendah
diri di hadapan orang lain. Orang yang memiliki sikap husnuzan terhadap diri
sendiri akan senantiasa memiliki semangat yang tinggi untuk meraih sukses dalam
setiap langkahnya. Sebab ia telah mengenali dengan baik kemempuan yang
dimilikinya, sekaligus menerima kelemahan yang ada pada dirinya, sehingga ia
dapat menetahui kapan ia harus maju dan tampil di depan dan kapan harus menahan
diri karena tidak punya kemampuan di bidang itu.
3. Husnuzan terhadap
Sesama Manusia
Husnuzan terhadap sesama manusia
artinya adalah berprasangka baik terhadap sesama. Semua orang dipandang baik
sebelum terbukti kesalahan atau kekeliruannya, sehingga tidak menimbulkan
kekacauan dalam pergaulan.
C.DAMPAK HUSNUDZAN
1.Untuk pribadi
- Selalu bersyukur atas nikmat Alloh yang
diberikan.
- Selalu bersabar atas cobaan yang datang.
- Selalu melihat sisi positif dari peristiwa
yang terjadi.
- Bisa mengenal hakikat kebenaran.
- Bisa mengundang keberuntungan.
2.Sosial
- Akan timbul saling mempercayai diantara
sesama.
- Akan timbul saling mendukung diantara
sesama.
- Terciptanya keterbukaan.
- Akan timbul perporma baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar